- Antena Omni-Directional
besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan
daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek
tetapi dapat melayani area yang luas Omni
antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena
sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada
kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang
akan menyebabkan inter-ferensi. antenna omni directional adalah penggunaan dan penghamburan energi yang besar dalam proses mem-broadcast 360 derajat . Hal ini menjadi batasan terhadap jarak dan kekuatan akhir sinyal . Omni directional sangat ideal digunakan pada situasi dimana subscriber / pelanggan yang banyak berada sangat dekat dengan Base Station . Sebagai contoh dari aplikasi omni directional ada hotspot WiFi dimana cakupan area 100 meter dan pelanggan yang terkoneksi dikonsentrasikan pada area yang tidak terlalu besar.
- antenna omni untuk hotspot
untuk membuat hotspot yang sinyalnya bagus dan stabil tentu saja selain konfigurasi akses point (AP) dan penempatan di posisi yg strategis, maka akses point juga harus di pasang antena wireless external seperti antenna omni. jadi untuk pemasangannya, antenna bawaaan dari akses pointnya kita lepas, kemudian kita kasih kabel jumper atau kabel pigtail dan kita pasang dengan antena omni. konektor dari antenna omni bisanya konektor N-female. untuk jumper atau kabel pigtailnya kita sesuaikan dengan konektor yg ada di AP kita.contoh untuk AP linksys wap54G dan WRT54GL kita gunakan pigtail RP-TNC. dalam hal ini, peran antenna omni adalah untuk memperkuat sinyal dari pancaran akses point tersebut. memperkuat dalam arti bisa menjauhkan dan memperluas daya pancar sinyal serta menstabilkan. daya pancar antenna omni ini sendiri berbeda-beda, tergantung dari Gain antennanya, polarisasi antenna, medan sekitar, dan power dari akses point tersebut.semakin besar power dari akses point,maka sinyal yg di pancarkan dari Akses point akan semakin jauh, tapi ada juga kelemahannya, yakni loss dan noise semakin besar sehingga otomatis bandwith dan kecepatan transfer data akan menurun.
kalo kita menggunakan power yg standart dengan antenna omni yg bagus, sinyal bisa bagus, tapi kalo kita ingin sinyal yg jauh lagi kita bisa menggunakan antenna sectoral waveguide karena antenna ini handal untuk jarak jauh, tapi kurang bagus untuk jarak dekat.
kriteria antenna yg handal untuk jarak dekat adalah antenna omni directional dengan polarisasi vertikal, ada lagi jenis antenna omni yg lebih jauh yaitu antenna omni slotted dengan polarisasi horisontal. antenna ini biasanya digunakan pada daerah-daerah yg tingkat interferensinya tinggi dengan antenna polarisasi vertikal.
jadi kenalilah dulu kriteria antenna yang akan anda beli, sesuaikan dengan kondisi lapangan dan topologi yg ingin anda buat.
- antena parabola
1. Letakkan parabola di bidang (tempat terbuka) tidak ada halangan ke langit bebas
serta datar. Untuk menentukan kedatarannya, Anda bisa tuang air ke baskom. Bila
air penuh tepat lurus di bibir baskom berarti bidang cukup datar terhadap bumi.
Bila posisinya miring, gunakan papan yang diganjal untuk mendapatkan bidang
yang datar.
2. Buatlah garis vertikal dan horizontal pada parabola untuk membantu penentuan
posisinya. Titik temu garis ini harus berada tepat di dasar parabola (gunakan
gundu, tempat di mana gundu diam itulah titik dasar parabola). Setelah digaris,
berikan penanda empat arah mata angin.3. Arahkan piringan parabola ke arah mata angin menggunakan kompas yang
diletakkan di dasar parabola (yaitu titik pertemuan garis vertikal horizontal tadi).
Atur agar keempat arah mata angin itu sesuai dengan yang ditunjukkan di
kompas.
4. Pasanglah LNBF pada bracket yang disediakan LNBF pada parabola. Untuk
menentukan tinggi bracket yang tepat.
5. Pada badan LNBF ada angka-angka 0,42 sampai 0,30. Angka itu disebut f/D,
didapat dengan membagi 45,9 cm / 115 cm = 0,40. Pasanglah LNBF tepat di
posisi f/D 0,40. suara stereo yang diterima dapat dialihkan ke Home Theatre sehingga siaran yang
dibuat dalam tata suara surround (biasanya film-film dengan label DTS, Dolby
Surround atau THX) dapat disuarakan bak bioskop pribadi ).
Artikel ini lanjutan dari artikel sebelumnnya “ Bikin Antenna Panel 18Dbi” nah untuk riset kali ini kita bikin antenna yang 2,4Ghz yang 20,5Dbi dokumentasinya ada disini,.. dan karena masalah pembulatan jadi kita nyebutnya antenna flat 21dbi :) sebenernnya nggak jauh berbeda dengan yang 18 dbi,.. hannya tehnik pembuatannya saja yang agak berbeda,..
Untuk bahan dasar masih di atas papan PCB, cuma kali ini agak lebar pcb-nya 33×45cm, dan ini juga hasil contekan yah.. antenna aslinya bisa dilihat disini,… ada di paling bawah web itu yah,.. truz untuk download filennya yang mau ikutan nyoba bikin bisa download disini,.
oke mari kita mulai,.. kalo anda baca artikel sebelumnya,. antenna flat 18 dbi yang kita buat itu menggunakan tehnik sablon dalam pencetakannya,.. nah kalo ini kita menggunakan cutting stiker sebagai cetakannya,..
1, Membuat dan menempelkan cetakan,..
Pertama-tama,.. bawa file yang sudah di download di atas ke tukang cutting stiker,.. pastikan menggunakan stiker yang kualitasnnya bagus,.. setelah selesai dengan cutting stikernya,.. tempelkan pada PCB yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran,.. pasangnya stikernya hati2,.. jangan sampai melendung-melendung karena nantinya akan kita masukan di air panas,.. kalo sampe melendung-melendung nanti pecah dan PCB-nya akan bocor,.. kalo perlu belajar di tukang kaca film untuk cara pemasangan stiker ini,.. karena hasil antenna flat ini akan tergantung sekali dengan cetakan yang anda buat,…
2, Melarutkan dengan Feroclorid
Setelah selesai dengan PCB tercetak dengan cutting stiker, masukan kedalam campuran air panas yang mendidih dan Feroclorid, lalu goyang-goyangkan wadah-nya sampai tembaga-nya terkikis dengan bersih,.. harus hati-hati salam melakukan hal ini,.. jangan sampai tangan anda kena feroclorid karena akan berbahaya bila yang memiliki alergi,.. bisa gatal-gatal dan memerah,.. sebaiknya gunakan sarung tangan karet,
3, Lepaskan Stikernya,..
Lepaskan stiker yang menempel di sisa tembaga yang tidak terkikis,.. sebenarnnya jika anda yakin bagus anda tidak harus melepaskan stikernnya,.. karena ini salah satu cara mencegah korosi pada elemen tembagannya,..
4, Lapisi Dengan Pernis
Hal ini penting sekali anda lakukan,.. lapisi antenna flat anda dengan pernis,.. ada beberapa cara melapisinya bisa dengan pilok pernis atau bisa juga menggunakan songka (gondorukem) yang dicairkan dengan thiner seperti sarannya Deni Wibowo,. jika tahap ini anda tidak lakukan lapisan tembaga pada PCB akan terkikis oleh korosi,..
5, Reflektor dan Connector
Potong reflektor sesuai dengan ukura antenna,.. sebaiknya anda menggunakan relflektor dari bahan alumunium,.. agar tidak mudah korosi,.. kemudian pasang N Connector Fermale,.. Connector bisa anda baut atau menggunakan mur,..
6, Solder dan Pasang Mounting
Solder bagian depan antena flat ini,. hati-hati jangan terlalu panas soldernnya karena akan merusak element tembagannya jika terlalu panas,.. kemudian pasang mounting antenna,.. anda bisa membuat mounting antenna ini dengan menggunakan plat besi di tukang-tukang las,.. awas jangan sampai salah pasang mounting,.. karena dengan munting ini kita dapat memang antenna flat ini dengan polarisasi Horizontal, Vertical, bahkan Diagonal,.. jangan sekali lagi jangan sampai salah membuat dan memasang mounting ini,.
7, Membuat Tutup
Untuk mebuat tutup depannya anda bisa menggunakan paralon yang besar.. belah menjadi dua bagian,.. kemudian kami panaskan dengan kompor gas hingga berberntuk lurus, rata dan bisa di bentuk,.. kemudian list pinggirnnya kami buat dengan alumunium,.. kemudian rivet,.. agar kuat,.. jangan lupa di sela-sela antena yang kemungkina dapat dimasuki air sebainya di leb menggunakan lem silicon atau lem bakar,…
8, Tahap Testing
kalo semua sudah selesai sihlakan anda test antenna buatan anda,. untuk membuktikan kehebatannya,.:) selamat mencoba,..:)
Pembuatan dan analisis dimensi antena helical mode axial dibuat dari bahan-bahan yang dijual bebas, antena pertama sebagai media lilitan kawat antena helical dengan diameter 42 mm, kawat luas penampang 2,5 mm2 dan reflektor aluminium tebal 2 mm. Untuk antena helical kedua berdiameter 50 mm dengan S dan L sama panjangnya,kemudian dianalisis dari perubahan diameter antena helical tersebut. Dari Perhitungan diperoleh HPBW (Half Power Beamwidth) masing-masing antena pertama sebesar 8,580 dan antena kedua 2,050, pitch angle (α) antena pertama dan kedua sebesar 140 dan 120 , sedangkan circumference (C) 1,07λ dan 1,27λ. Dari hasil pengukuran antena pertama dengan network analyzer pada 2,43 GHz menunjukkan return loss -13,32 dB dan VSWR 1,54 sedangkan antena kedua sebesar -8,158 dB dan 2,27. Dari hasil tes jaringan dilapangan antena ini dapat digunakan untuk komunikasi data wireless yang berjarak 150 m dengan SNR (Signal to Noise Ratio) antena helical pertama sebesar 19 dB atau 79,43 mW dengan level input -78 dBm dan level noise -95 dBm, sedangkan antena helical kedua SNR 16 dB atau 39,81 mW dengan level input -80 dBm dan level noise -90 dBm.
Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Antena Yagi Sistem Induksi :
1. Batang alumunium persegi ukuran 1-cm x 2-cm panjang sekitar 100-cm berfungsi sebagai Boom
2. Kawat kuningan diameter 2,5-mm secukupnya. Berfungsi sebagai elemen antena Yagi. Kawat ini biasa digunakan untuk bahan Las dan Anda dapat membelinya di toko-besi
3. Kotak sambungan kabel Telepon. Kotak ini berfungsi sebagai tempat Driven dan penyambungan Kabel Coaxial
4. Manik-manik Isolator Transistor berfungsi untuk mengisolasi/memisahkan antara kawat elemen dan Boom Alumunium supaya tidak ada hubungan secara mekanik dan elektrik
5. Kabel Coaxial 50-ohm atau 75-ohm sepanjang 10-m s/d 15-m
6. Kawat Email penampang 1-mm secukupnya. Kawat ini digunakan untuk membuat Kumparan Induksi Sinyal bagi Modem
7. Klem Antena untuk menggabungkan antena dengan tiang penyangga
8. Isolasi secukupnya
9. Lem Bakar secukupnya
10. Lem G atau Alteco secukupnya
Nah untuk langkah-langkah cara pembuatannya saya kira tidak usah saya jelaskan. Yang jelas untuk membuat Antena Yagi Anda membutuhkan peralatan berupa Bor, Solder, Gergaji Besi, Tang Potong dan peralatan penunjang lainnya.
Berikut Dokumentasi Antena Yagi Modem Sistem Induksi yang saya buat :
Ini Antenanya :
Ini Kumparan Induksinya :
Pembuatan Kumparan Induksi disesuaikan dengan Ukuran/Bentuk Fisik Modem sekitar 4 lilitan.
Pemasangan Kumparan Induksi pada Modem :
Hasil Pengujian :
* Tanpa Induksi Antena :
* Setelah dipasang Kumparan Induksi :
Untuk Skema Antena Lengkap beserta gambar, ukuran dan cara pembuatannya sengaja saya berikan 2 ukuran untuk frekuensi 800-MHz dan frekuensi 1900-MHz.
Posisi antena vertikal atau horizontal berpengaruh pada bentuk atau pola dari pernyebaran signal (propagation pattern) dari antena tersebut.
Posisi vertikal menyebabkan polarisasi penyebaran signal atau gelombang yang dipancarkan menjadi lebih RAPAT atau SEMPIT dengan daya jangkauan yang lebih jauh.Posisi horizontal menyebabkan polarisasi penyebaran signal atau gelombang yang dipancarkan menjadi lebih LEBAR dengan daya jangkauan yang lebih pendek dibandingkan dengan posisi vertikal.
Jika dua titik atau lokasi yang akan dihubungkan menggunakan wireless posisi antena-nya berbeda, satu vertikal dan satunya horizontal maka kemungkinan besar pasti tidak akan terkoneksi.Hal ini disebabkan oleh posisi keduanya berbeda sehingga menyebabkan POWER LOSS yang besar.Penggunaan posisi vertikal adalah untuk koneksi jarak jauh dan sudut LOS (Ligth Of Sight) yang kecil.
Penggunaan posisi horizontal adalah untuk koneksi jarak dekat dengan sudut LOS yang besarKelebihah posisi vertikal adalah jangkauan yang jauh tetapi kekurangannya beam nya sangat kecil sehingga saat pointing harus benar-benar pas dan butuh kesabaran yang tinggiKelebihanan posisi horizontal adalah beam-nya besar sehingga tidak susah untuk pointing tetapi kekurangannya adalah mudah terkena interfensi dan jarak jangkauannya kurang jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar